Allah Ta’ala menjanjikan surga bagi hambanya yang beriman dan bertaqwa. Sedangkan untuk orang-orang yang berpaling dari agama akan memperoleh azab pedih di neraka. Hal ini berlaku untuk wanita ataupun laki-laki. Tak ada perbedaan. Siapa yang benar tentu akan beruntung. Sedangkan siapa yang sesat akan celaka. Begitulah janji Allah subhanahu wa taala di dalam Al-Quran.
Siapa yang tidak mendambakan akan kenikmatan surga yang telah dijanjikan Alloh, banyak jalan untuk bisa meraih kenikmatan yang berupa surga bagi wanita muslimah. Namun hati ini terasa miris ketika membaca banyak hadits Rosulullah yang menjelaskan bahwa ketika Allah memperlihatkan neraka kepada Rasululloh, ternyata kebanyakan penghuninya adalah wanita. Sebagaimana dijelaskan dalam hadist shahih, Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Aku berdiri di atas surga, kebanyakan orang yang masuk ke dalamnya ialah golongan miskin, Sedangkan orang-orang kaya tertahan di luar pintu surga kerana dihisab. Selain itu, ahli neraka diperintahkan masuk ke neraka. Dan, aku telah berdiri di atas pintu neraka, aku melihat kebanyakan orang yang masuk ke dalamnya ialah wanita.” (HR. Bukhari-Muslim)
Wanita… Dalam hati ini bertanya-tanya. Apa sih yang menyebabkan banyak wanita terjerumus ke dalam siksa neraka? Padahal jika diamati kebanyakan perkumpulan pengajian baik di kota maupun di desa ternyata kebanyakan wanita. Kenapa semua ini bisa terjadi?
Dalam riwayat lain di dalam kisah sewaktu Rasulullah melaksanakan mi’raj menuju Sidratul Muntaha, beliau diantar oleh malaikat Jibril untuk melihat surga dan neraka. Di sana oleh Allah ditampakkan pada beliau gambaran-gambaran apa yang akan terjadi kelak di surga dan di neraka. Tentang hal ini, Rasulullah bersabda : “Aku melihat ke dalam Surga maka aku melihat kebanyakan penduduknya adalah fuqara (orang-orang fakir) dan aku melihat ke dalam neraka maka aku menyaksikan kebanyakan penduduknya adalah wanita.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Di dalam kisah yang lain, ketika terjadi gerhana matahari, di mana Rasulullah dan para shahabatnya melakukan shalat gerhana dengan shalat yang panjang , beliau melihat Surga dan neraka. Ketika beliau melihat neraka beliau bersabda kepada para shahabatnya : “… Dan aku melihat neraka maka tidak pernah aku melihat pemandangan seperti ini sama sekali, aku melihat kebanyakan penduduknya adalah kaum wanita.” (HR. Bukhari)
Sedangkan sudah menjadi tanggung jawab setiap mukmin agar saling menjaga diri agar tidak sampai terkena api neraka meski hanya sebentar saja. Sebagaimana yang Allah firmankan dalam Alquran, “Hai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dan keluargamu dari api Neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At Tahrim: 6)
SEBAB ALASAN KENAPA WANITA BANYAK YANG MASUK NERAKA
Dari hadist-hadits di atas lalu muncul pertanyaan, mengapa mayoritas penduduk neraka adalah wanita? Bisa karena beberapa hal yang menjadi sebab. Pertama, mungkin karena jumlah wanita di dunia ini memang lebih banyak dibandingkan pria. Kedua, wanita itu diciptakan dari tulang rusuk yang mudah bengkok, mereka lebih memgutamakan perasaan dibandingkan akal pikiran. (Voa/DalamIslam)
Oleh sebab itu, tak jarang wanita terjerumus ke dalam kesesatan. Ketiga, karena wanita itu indah. Apabila ia tak mampu melindungi diri maka keindahan tersebut bisa menjadi dosa baginya. Nah, berikut ini beberapa ciri-ciri wanita penghuni neraka sebagaimana dijelaskan Rasulullah dan berdasarkan dalil-dalil agama:
1. Menyebarkan Rahasia
Seolah sudah menjadi naluri bagi wanita untuk saling bertukar kabar kepada temannya ketika bertemu. Dimana ada wanita seakan suasana sunyi kan menjauh. Bahkan ada yang berkata, dua atau tiga wanita mampu membuat suasana bak pasar yang pindah lokasi.
Kebanyakan wanita akan merasa kurang puas jika hanya bertukar kabar keadaan dirinya saja, maka ia pun akan segera memberikan kabar tentang orang lain yang pernah ia lihat maupun didengarnya. Sesungguhnya inilah pintu pertama yang menjadikan kebanyakan wanita merasakan pedihnya siksa nerakan.
Lidah memang organ yang tak bertulang, namun dikala kita kurang mampu untuk mengendalikannya bisa menjadi bencana besar dalam diri. begitu sulitnya selamat dari mengemban sebuah amanat yaitu menyimpan rahasia bagi seorang wanita sehingga menyebabkan ia menjadi penghuni neraka. Naaudzubillahi mindzaalik.
Rasulullah bersabda: “Lalu diperlihatkan neraka kepadaku, begitu saya mendapatkan panasnya, saya mundur darinya. Yang paling banyak saya lihat disana adalah para wanita, karena jika diberi amanat mereka menyebarkannya.” (HR Ahmad)
2. Durhaka dan Mengingkari Kebaikan Suami
Setelah seorang wanita dinikahkan oleh walinya, maka tanggung jawab yang sebelumnya menjadi tanggungan orang tua, maka setelah menikah tanggung jawab berpindah kepada suaminya. Terutama masalah nafkah yang akan memenuhi kebutuhan kesehariannya adalah kewajiban sang suami. Tidak ada batasan nilai banyaknya nafkah yang harus diberikan kepada istri, semua sesuai dengan kemampuan perindividu suami.
Ketika seorang wanita menjadi istri, maka ia harus patuh kepada suaminya. Patuh disini berarti menuruti perkataan suaminya dalam hal kebaikan dan sesuai syariat agama. Apabila ia mampu menjalakan hal tersebut maka Allah akan membukakan delapan pintu di surga, dan ia bisa memilihnya sesuka hati.
Sebaliknya, seorang istri yang durhaka kepada suaminya maka Allah akan mengazabnya dengan azab yang pedih di akhirat. Misalnya saja, ia mengungkit-ungkit keburukan si suami dan melupakan kebaikannya. Kemudian mengumbar-umbar kejelakan suami di hadapan masyarakat, berkata kasar dengan suami tanpa alasan (seperti membentak) dan berbagai macam perbuatan lain yang menyakiti hati suami. Balasannya adalah neraka.
Namun ukurannya yaitu hati, hati seorang suami yang baik haruslah berusaha memenuhi seluruh kebutuhan istrinya dan berusaha untuk selalu membahagiakannya. Seorang suami yang dulunya bukan apa-apa kita namun dengan menikahi wanita maka ia wajib menanggung segala kebutuhannya. Maka sudah seyogyanya seorang istri berterima kasih terhadap apa yang sudah diberikan suami kepadanya. Apalagi seorang muslimah mampu berselendangkan qonaah dalam hidupnya, tentunya ia akan mampu menerima setiap pemberian suami dengan senang hati.
Walaupun terkadang pemberian suami belum mampu mencukupi semua kebutuhan rumah tangga. Seorang istri harus menyadari bahwa rizki manusia ada pasang surutnya. Maka kewajiban bagi seorang istri bukan ikut mencari nafkah bagi keluarganya namun ia wajib membantunya dengan untaian do’a yang ia panjatkan kepada Alloh.
Namun sungguh mencengangkan, ternyata banyak dari kaum hawa yang kurang mampu berterima kasih bahkan cenderung mengingkari pemberian suaminya sehingga menjadi penyebab ia berhak mendapatkan neraka diakherat kelak. Rasulullah bersabda: “Wahai para wanita! Hendaklah kalian bersedekahlah, sebab diperlihatkan kepadaku bahwa kalian adalah yang paling banyak menghuni neraka. Kami bertanya, Apa sebabnya wahai Rasulullah? beliau menjawab: Kalian banyak melaknat dan banyak mengingkari pemberian suami.” (HR. Bukhari)
3. Membuka Aurat dan Berpakaian Ketat
Wanita adalah aurat. Bukan hanya dari bentuk tubuhnya namun suara juga termasuk aurat yang harus dijaga. Menutup aurat adalah Fardhu ‘ain hukumnya, sebagaimana hukum sholat lima waktu yang tidak bisa ditinggalkan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan Alloh dalam Al qur’an maupun al hadits. Tapi terkadang muslimah lalai dalam menutup auratnya. Atau yang fatal adalah ketika menutup aurat tapi sejatinya ia telanjang.
Sebagaimana di dalam sebuah hadits dijelaskan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Ada dua golongan dari penghuni neraka yang aku belum pernah melihatnya; wanita yang berpakaian tapi telanjang, mereka berlenggak lenggok dan bergoyang, rambut kepala mereka seperti punuk unta yang miring, mereka tidak akan melihat surga atau mendapatkan baunya.” (HR Ahmad)
4. Keluar Rumah Tanpa Izin Suami
Seorang wanita yang hendak keluar rumah wajib meminta izin kepada suaminya. Sebab keluarnya seorang wanita tanpa didampingi mahramnya bisa menimbulkan fitnah. Bahkan di akhirat kelak, ia akan disiksa dengan diikat kaki dan tangannya.
Rasulullah berpesan kepada para istri orang-orang mukmin, “Dia tidak boleh keluar dari rumahnya kecuali dengan izin suaminya. Jika dia berbuat demikian, maka Allah akan melaknatnya dan para malaikat memarahinya kembali , sekalipun suaminya itu adalah orang yang alim.” (HR Abu Dawud)
5. Suka Menggunjing dan Menyebar Aib Orang Lain
Ciri-ciri wanita penghuni neraka selanjutnya adalah wanita yang gemar menggunjing dan membuka aib orang lain. Mereka akan disiksa di neraka dan kelak mereka akan memakan daging tubuhnya sendiri. Allah Ta’ala berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka ‘memakan daging’ saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah SWT. Sesungguhnya Allah SWT Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Hujurat : 12)
6. Di Dalam Hatinya Terdapat Rasa Iri, Dengki dan Sombong
Sikap iri hati atau dengki dengan kenikmatan orang lain juga menjadi salah satu sifat yang menyebabkan seorang wanita terjerumus ke dalam lubang neraka. Allah Ta’ala berfirman: “Orang-orang yang di dalam hati mereka ada penyakit, maka dengan surat itu bertambah kekafiran mereka, disamping kekafirannya yang telah ada dan mereka mati dalam keadaan kafir.” (QS. At Taubah: 125)
Sifat sombong juga sangat membahayakan. Seseorang yang memiliki sifat sombong dalam hatinya dan berbangga diri dengan apa yang dimiliki maka Allah akan membenci mereka. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menyinggung orang yang memiliki rasa sombong meski sedikit, “Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar biji sawi.” (HR. Muslim)
Allah Ta’ala juga berfirman: “Masuklah kamu ke pintu-pintu neraka Jahannam, sedang kamu kekal di dalamnya. Maka itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang sombong.” (QS. Al Mu’min: 76)
7. Wanita yang Tidak Pernah Melaksanakan Shalat
Secantik apapun wanita, setinggi apapun pendidikannya, bahkan walaupun ia taat dengan suaminya namun tak pernah sholat maka ia tetap menjadi calon penghuni neraka. Allah berfirman: “Maka celakalah bagi orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya.” (QS. Al-Ma’uun: 4-5)
Dalam sebuah riwayat hadits diceritakan, Rasulullah pernah diperlihatkan pada suatu kaum yang membenturkan kepala mereka pada batu, Setiap kali benturan itu menyebabkan kepala pecah, kemudian ia kembali kepada keadaan semula dan mereka tidak terus berhenti melakukannya. Lalu Rasulullah bertanya:“Siapakah ini wahai Jibril”? Jibril menjawab:“Mereka ini orang yang berat kepalanya untuk menunaikan Sholat fardhu”. (HR. Ath Thabrani)
8. Perempuan yang Berzina
Zina termasuk salah satu dosa besar. Seorang istri yang gemar melakukan zina maka ia akan ditimpa azab yang pedih. Sebagaimana firman Allah Ta’ala: “Dan janganlah kalian mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (Qs. Al-Isra:32)
Diriwayatkan oleh Samurah bin Jundub, bahwasahnya Rasulullah didatangi oleh malaikat Jibril dan Mikail. Beliau bercerita, “Kami berangkat pergi sehingga sampai di suatu tempat semisal ‘tannur’ bagian atasnya sempit sedangkan bagian bawahnya luas. Dari situ terdengar suara gaduh dan ribut-ribut. Kami menengoknya, ternyata di situ banyak laki-laki dan perempuan telanjang. Jika mereka dijilat api yang ada di bawahnya mereka melolong oleh panasnya yang dahsyat. Aku bertanya, ‘Wahai Jibril, siapakah mereka?’Jibril menjawab, ‘Mereka adalah para pezina perempuan dan laki-laki. Itulah adzab bagi mereka sampai tibanya hari kiamat.” (HR. Bukhari)
9. Wanita yang Suka Mengumpat dan Menebar Fitnah
Fitnah adalah perbuatan yang sangat kejam. Bahkan disebut-sebut lebih kejam dari tindakan pembunuhan. Dan wanita-wanita yang gemar menyebar fitnah semasa hidunya kelak di akhirat akan diazab dengan sangat pedih. Begitupun dengan mereka yang suka mengumpat, mereka tidak akan diperlihatkan pintu surga.
Dari Hudzaifah ra, dia telah berkata : Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda: “Tidak akan pernah masuk surga orang yang suka mengumpat”. (HR. Bukhari dan Muslim)
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, “Bahwasanya Rasulullah pernah berjalan melewati 2 (dua) kuburan, kemudian beliau bersabda : “Sesungguhnya 2 (dua) orang ahli kubur itu disiksa dan keduanya tidak disiksa karena dosa besar. Salah seorang di antara keduanya adalah berjalan di muka bumi dengan menyebarkan fitnah (mengumpat). Sedang salah seorang yang lain tidak bersuci ketika kencing”. (HR. Bukhari dan Muslim)
10. Wanita yang Hobi Pamer (Riya’)
Orang yang berbuat riya’ dan tidak mau menolong orang lain, karena shalat mereka tidak mempunyai pengaruh dalam hati mereka, sehingga mencegah kebaikan dari hamba-hamba Allah. Mereka hanyalah menunaikan gerakan-gerakan shalat dan memperindahnya, karena semua mata memandangnya, padahal hati mereka tidak memahami, tidak tahu hakikatnya dan tidak mengagungkan Allah.
Karena itu, shalat mereka tidak berpengaruh terhadap hati dan amal. Riya’ menjadikan amal itu kosong tidak ada nilainya. Allah berfirman:“Maka celakalah bagi orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya. Dan orang-orang yang berbuat riya’ dan mencegah (menolong dengan) barang yang berguna.” (QS. Al Ma’uun : 4-7)
Hati yang tertutup riya’ ibarat batu licin yang tertutup tanah. Orang yang berbuat riya’ tidak akan membuahkan kebaikan, bahkan ia telah berbuat dosa yang akan dia peroleh akibatnya pada hari Kiamat. Riya’ menghapuskan amal shalih, dan seseorang tidak mendapatkan apa-apa karenanya di akhirat nanti dari amal-amal yang pernah ia lakukan di dunia.
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya’ kepada manusia dan tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian.” (QS. Al-Baqarah: 264)