Rezeki merupakan satu di antara sekian banyak misteri kehidupan. Namun, Allah Ta’ala Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang membuat aturan yang sangat manusiawi tentang konsep rezeki bagi seluruh hamba-hamba-Nya.
Allah Ta’ala melalui Al-Qur’an Al-Karim, hadits Qudsi, atau sabda Nabi-Nya yang mulia telah memberikan berbagai kaidah pasti tentang sebab-sebab tercurahnya rezeki bagi seorang hamba.
Selain memberitahukan sebab-sebab tercurahnya rezeki, Allah Ta’ala juga memberitahukan hal-hal yang menjadi penghalang tersampainya rezeki bagi seorang hamba.
Di antara penghalang-penghalang rezeki tersebut, ada dua penghalang utama rezeki yang amat banyak diabaikan.
1. Tidur di Pagi Hari
Banyak kaum Muslimin yang masih menyukai tidur di pagi hari. Sebagian di antara mereka sengaja tidur setelah shalat Subuh, sebagian lainnya bersikap acuh, tidak shalat Subuh dan tidak bersungguh-sungguh untuk memperbaiki diri.
Padahal, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin Hanbal, “Tidur di pagi hari menghalagi datangnya rezeki.”
Hadits ini dikutip oleh Imam Ibnul Jauzi dalam kitab Shaidul Khatir.
Jika masih tidur pagi dan berharap rezeki mengalir, ia tak ubahnya punguk yang merindukan rembulan.
2. Dosa
Salah satu ketentuan Allah Ta’ala yang diberikan kepada orang-orang beriman ialah terhalangnya rezeki karena seorang hamba melakukan dosa.
Dosa menghalangi seorang hamba dari berbagai jenis rezeki, bukan hanya rezeki dalam bentuk materi berupa uang, benda, dan lain sebagainya.
Dosa juga bisa menghalangi seorang hamba dari mendapatkan rezeki ketaatan. Dan ketaatan inilah sebaik-baiknya rezeki yang banyak diabaikan oleh sebagian kaum Muslimin.
“Seorang hamba tidak bisa memperoleh rezeki karena dosa yang dikerjakannya,”
Hadits yang dikutip oleh Imam Ibnul Jauzi dalam kitab Shaidul Khatir ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin Hanbal, Imam Ibnu Majah, Imam Ibnu Hibban, Imam Al-Hakim, dan Imam Al-Baghawi Radhiyallahu ‘anhum ‘ajma’in.
Alangkah bahagianya menjadi seorang Muslim dan Mukmin. Hidup sudah diatur dengan sangat baik oleh Allah Ta’ala.
Dia sudah memberikan berbagai macam kaidah dan aturan yang jika dituruti hanya akan menghasilkan kebaikan.
Sebaliknya, semua jenis ketidaktaatan atau pembangkangan hanya akan menimbulkan keburukan, baik di dunia maupun akhirat.